Pernahkah Anda menemukan diri Anda kewalahan dan stres dan bertanya-tanya bagaimana menghadapi atasan yang menuntut? Yakinlah, Anda tidak sendirian.
Meskipun normal bagi manajer untuk memiliki standar tinggi dan memastikan tim mereka bekerja dengan baik, ada batas yang bisa dilewati.
Jadi, seperti apa mereka tanda-tanda bos yang menuntut? Itu adalah seseorang yang:
- menetapkan harapan yang tinggi
- terus-menerus mendorong untuk hasil
- itu bahkan dapat mengatur pekerjaan Anda secara mikro
Dan begitu mereka menjadi terlalu kritis, mengharapkan Anda untuk secara konsisten mengorbankan kehidupan pribadi Anda untuk bekerja, atau menciptakan lingkungan kerja yang beracun, perilaku mereka telah memasuki wilayah yang tidak sehat dan harus ditangani.
Dalam artikel ini, kami akan memberi Anda 7 tip untuk membantu Anda menavigasi medan yang rumit ini untuk mencapai keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat dan meningkatkan kepuasan kerja Anda.
Tip 1: Berkomunikasi secara efektif
Komunikasi yang jelas dan efektif adalah dasar untuk berhasil mengelola atasan yang menuntut.
Dengan memahami harapan mereka dan mereka memahami kekhawatiran Anda, Anda dapat meminimalkan kesalahpahaman dan bekerja sama dengan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa strategi untuk meningkatkan komunikasi:
- Dengarkan secara aktif. Berikan perhatian penuh kepada atasan Anda saat dia berbicara, dan tunjukkan padanya bahwa Anda tertarik dengan mengangguk atau memberikan afirmasi verbal.
- Mengajukan pertanyaan. Perjelas poin yang tidak jelas dengan mengajukan pertanyaan yang relevan dan pastikan Anda sepenuhnya memahami harapan mereka.
- Ringkaslah poin-poin penting. Setelah menerima instruksi atau mendiskusikan suatu topik, rangkum secara singkat pokok-pokok utama untuk menegaskan pemahaman dan persetujuan Anda.
- Ekspresikan kekhawatiran Anda. Jika Anda memiliki keraguan, ketidaksepakatan, atau kekhawatiran tentang suatu tugas atau keputusan, ungkapkan sesegera mungkin dan secara terbuka kepada atasan Anda. Ini dapat membantu menghindari kesalahpahaman dan memastikan kedua belah pihak berada di halaman yang sama.
Dengan menerapkan strategi komunikasi ini, Anda akan mengembangkan lingkungan kerja yang lebih positif, mengurangi kesalahpahaman, dan pada akhirnya mempermudah menghadapi atasan Anda yang menuntut.
Tip 2: Tetapkan batasan
Menetapkan batasan akan membantu Anda menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang sehat dan mencegah kelelahan.
Dengan menetapkan batasan, Anda dapat memastikan bahwa kehidupan profesional dan pribadi Anda tidak saling terkait, dan Anda dapat mengelola beban kerja dengan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa contoh batasan sehat yang dapat Anda tetapkan dengan atasan Anda:
Ini memungkinkan Anda menjadi lebih produktif dan fokus selama jam kerja, yang menghasilkan hubungan yang lebih baik dengan atasan Anda yang menuntut dan pengalaman kerja yang lebih menyenangkan.
Tip 3: Prioritaskan tugas Anda
Dengan berfokus pada tugas yang paling penting terlebih dahulu dan memastikan harapan Anda sesuai dengan harapan manajer Anda, Anda dapat mengelola beban kerja Anda secara efektif dengan cara yang saling menguntungkan.
Berikut adalah beberapa strategi untuk memprioritaskan tugas secara efektif:
- Gunakan perangkat lunak seperti Asana. Alat manajemen proyek seperti Asana dapat membantu Anda melacak tugas, tenggat waktu, dan prioritas, membuatnya lebih mudah untuk tetap berada di atas beban kerja Anda dan tetap selaras dengan ekspektasi manajer Anda.
- matriks Eisenhower. Metode ini membantu Anda mengkategorikan tugas berdasarkan urgensi dan pentingnya, memungkinkan Anda untuk fokus pada apa yang benar-benar penting dan memastikan keselarasan dengan harapan manajer Anda.
- Daftar tugas harian. Buat daftar tugas untuk setiap hari, diurutkan berdasarkan prioritas. Ini akan membantu Anda tetap teratur dan memastikan Anda tidak mengabaikan tugas-tugas penting sambil tetap sejalan dengan prioritas atasan Anda.
Manajemen tugas yang efektif mengarah pada peningkatan produktivitas karena Anda akan dapat fokus pada tugas yang paling penting tanpa terjebak dalam tugas yang kurang penting.
Ini akan membuat bos Anda yang menuntut lebih bahagia karena dia akan melihat bahwa Anda secara konsisten memenuhi harapannya dan memberikan pekerjaan berkualitas tinggi.
Tip 4: Belajar mengatakan tidak
Anda tahu orang-orang yang tidak bisa mengatakan tidak dan terus-menerus melakukan setiap tugas yang datang kepada mereka?
Sebelum mereka menyadarinya, beban kerja mereka menjadi tidak terkendali, tingkat stres mereka meroket, dan kehidupan pribadi mereka terpukul.
Itulah mengapa belajar mengatakan tidak adalah keterampilan penting untuk menjaga keharmonisan kehidupan profesional dan pribadi Anda.
Berikut adalah beberapa tip untuk mengatakan tidak secara profesional dan tegas:
Belajar untuk mengatakan tidak dan menjadi lebih tegas dalam komunikasi Anda dapat sangat bermanfaat bagi kehidupan profesional dan pribadi Anda dengan memungkinkan Anda membuat batasan yang sehat, fokus pada kebutuhan Anda sendiri, dan memupuk hubungan yang lebih produktif dan jujur.
Tip 5: Carilah dukungan dari rekan kerja
Memiliki kolega yang memahami situasi Anda dan dapat memberikan saran atau sekadar mendengarkan dengan penuh simpati dapat membuat perbedaan besar dalam menghadapi tantangan sebagai manajer yang sulit.
Berikut beberapa tip untuk membangun hubungan kerja dan menciptakan jaringan pendukung:
- Berpartisipasi dalam acara sosial. Cobalah menghadiri acara sosial perusahaan, seperti pesta liburan atau tamasya membangun tim, untuk terhubung dengan rekan kerja di lingkungan yang lebih santai.
- Tawarkan untuk membantu orang lain. Bersikaplah proaktif dalam menawarkan bantuan kepada kolega Anda saat mereka membutuhkannya, karena hal ini dapat menumbuhkan rasa persahabatan dan saling mendukung.
- Bergabunglah dengan klub perusahaan atau kelompok minat. Terhubung dengan kolega yang berbagi hobi atau minat Anda dengan berpartisipasi dalam klub atau aktivitas yang disponsori perusahaan.
Jaringan pendukung yang kuat dapat memberikan nasihat berharga dan dukungan emosional selama masa-masa sulit dan membantu Anda mengatasi tantangan menghadapi atasan yang menuntut.
Selain itu, mereka juga dapat memberikan tugas atau mendukung Anda selama ketidaksepakatan, sehingga Anda merasa seperti Anda semua bersama-sama dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih mendukung.
Tip 6: Tetap proaktif dan berorientasi pada solusi
Dengan mengambil inisiatif dan menyelesaikan masalah sebelum menjadi masalah, Anda menunjukkan komitmen Anda untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga atasan Anda lebih cenderung memuji dan menghargai usaha Anda.
Berikut adalah beberapa strategi untuk tetap proaktif:
- Mengantisipasi masalah. Waspadai potensi masalah dan tangani sebelum meningkat. Ini dapat menunjukkan kepada atasan Anda bahwa Anda berpikiran maju dan banyak akal.
- Tawaran solusi. Saat Anda menyampaikan masalah kepada atasan Anda, bersiaplah dengan solusi yang memungkinkan. Ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya menunjukkan masalah, tetapi secara aktif bekerja untuk menyelesaikannya.
- Menerima tanggung jawab atas kesalahan. Jika Anda membuat kesalahan, akui dan uraikan bagaimana Anda berencana untuk memperbaikinya. Ini menunjukkan kepada atasan Anda bahwa Anda bertanggung jawab dan fokus pada peningkatan berkelanjutan.
Mengadopsi pola pikir berorientasi solusi benar-benar dapat menarik perhatian manajer yang sulit karena menunjukkan bakat Anda untuk memecahkan masalah secara langsung.
Pendekatan ini tidak hanya membuat kehidupan kerja Anda lebih mudah dikelola, tetapi juga dapat meningkatkan kepuasan kerja dengan menumbuhkan rasa pencapaian dan menunjukkan nilai Anda kepada perusahaan.
Tip 7: Ketahui kapan waktunya untuk melanjutkan
Sebisa mungkin kita berusaha melakukan yang terbaik dari situasi kerja kita, ada saatnya pilihan terbaik adalah meninggalkan lingkungan kerja yang beracun.
Sangat penting untuk mengenali tanda-tanda yang menunjukkan sudah waktunya untuk melanjutkan hidup, termasuk:
- Stres konstan. Jika stres kerja memengaruhi kesehatan mental dan fisik Anda, itu adalah sinyal kuat bahwa ada sesuatu yang perlu diubah.
- Merasa tidak dihargai. Ketika upaya dan kontribusi Anda secara konsisten tidak diakui, hal itu dapat merusak harga diri dan kepuasan kerja Anda.
- Tidak ada ruang untuk pertumbuhan. Jika tidak ada peluang untuk pengembangan atau kemajuan profesional, mungkin inilah saatnya untuk mencari di tempat lain.
Dalam beberapa kasus, sangat penting untuk menentukan apakah Anda berurusan dengan atasan yang menuntut atau hanya pengganggu.
Jika intimidasi dalam bentuk kerja berlebihan atau manajemen mikro, perlu ditangani sesegera mungkin. Ini mungkin termasuk melaporkan situasi tersebut ke HR atau mencari nasihat hukum.
Mencari tahu kapan dan bagaimana berhenti dari pekerjaan bisa menjadi tugas yang menakutkan. Namun, dalam beberapa kasus, itu adalah keputusan terbaik yang dapat Anda buat sendiri.
Poin utama: Bagaimana menghadapi bos yang banyak menuntut
Dengan menghadapi tantangan secara langsung dan mengendalikan lingkungan kerja Anda, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk menangani bos yang paling tangguh sekalipun.
Anda berhak mendapatkan pengalaman kerja yang positif dan memuaskan, dan tips berikut dapat membantu Anda mencapainya:
Saat Anda mempraktikkan kiat-kiat ini, Anda akan mulai melihat manfaat seperti berkurangnya stres dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
Namun, Anda perlu berhati-hati saat menentukan apakah atasan Anda “hanya” terlalu menuntut atau melewati batas untuk melakukan intimidasi.
Dalam situasi seperti itu, Anda mungkin sebaiknya mempertimbangkan untuk pindah ke lingkungan kerja yang lebih sehat. Ingat, tidak ada pekerjaan yang layak mengorbankan kesehatan mental Anda.
Dan hei, jika Anda memutuskan sudah waktunya untuk memulai yang baru, jangan lupa untuk mengedit resume Anda.